Perkembangan Wilayah di Indonesia dari Awal Kemerdekaan Hingga Sekarang

MateriAjarBlog --- Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas ribuan pulau yaitu sekitar 18.110 pulau. Luas daratan di Indonesia mencapai 1.904.569 km2, sementara luas perairannya yaitu sekitar 3.288.683 km2.
Agar dalam mengurusi atau menjalankan keperintahannya, maka wilayah yang luas itu dibagi menjadi beberapa wilayah. Hal itu sesuai dengan UUD 1945 dalam pasal 18 ayat 1 dan ayat 2.
Perkembangan Wilayah di Indonesia dari Awal Kemerdekaan Hingga Sekarang

#1. Perkembangan provinsi awal kemerdekaan yaitu 1945-1949
Provinsi yang terdapat di Indonesia mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Pada saat awal kemerdekaan, lebih tepatnya tanggal 19 Agustus 1945. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang disingkat dengan PPKI, membagi wilayah Indonesia menjadi 8 (delapan) provinsi, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Provinsi Sumatra
Nama gubernurnya adalah Mr. Teuku Moh. Hasan.

2. Jawa Barat
Nama gubernurnya adalah Sutardjo Kartohadikusumo.

3. Jawa Tengah
Nama gubernurnya adalah R. Pandji Sueroso.

4. Jawa Timur
Nama gubernurnya adalah R.M. Soerjo.

5. Sunda Kecil (Nusa Tenggara)
Nama gubernurnya adalah Mr. I. Gusti Ketut Pudja.

6. Maluku
Nama gubernurnya adalah Mr. J. Latuharhari.

7. Sulawesi
Nama gubernurnya adalah Dr. Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi.

8. Borneo (Kalimantan)
Nama gubernurnya adalah Ir. Pangeran Moh. Noor.

#2. Perkembangan provinsi Pada Masa Republik Indonesia Serikat (RIS) yaitu tahun 1949-1950
Berdasarkan hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) yang diselenggarakan di Den Haag, Belanda tahun 1949. Belanda hanya mengakui Indonesia dalam bentuk serikat. Pada saat itu Indonesia terdiri atas 7 (tujuh) Negara bagian dan 8 (delapan) wilayah otonom.
Ir. Soekarno merupakan Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS) dan pemangku jabatan Presiden RI sementara adalah Mr. Asaat.
Republik Indonesia merupakan bagian dari Republik Indonesia Serikat. Namun, pada tahun 1950, kita kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

#3. Perkembangan provinsi pada masa demokrasi liberal yaitu tahun 1950-1966
Setelah Republik Indonesia dibubarkan pada tanggal 17 Agustus 1950, Indonesia menjadi NKRI.  Pada kurun waktu 1950-1966, Indonesia telah mengalami pemekaran beberapa provinsi yaitu sebagai berikut:
1. Pada tahun 1950, Provinsi Sumatra dipecah menjadi Provinsi Sumatra Utara, Sumatra Tengah, dan Sumatra Selatan. Pada tahun ini Yogyakarta mendapatkan status Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang dimekarkan dari Provinsi Jawa Tengah.
2. Pada tahun 1956, Provinsi Kalimantan dipecah menjadi Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur. DKI Jakarta dimekarkan dari Provinsi Jawa Barat. Provinsi D.I. Aceh dimekarkan dari Provinsi Jawa Tengah.
3. Pada tahun 1957, Provinsi Kalimantan Selatan dimekarkan menjadi Provinsi Kalimantan Tengah.
4. Pada tahun 1958, Provinsi Sumatra Tengah dipecah menjadi Provinsi Jambi, Riau, dan Sumatra Barat. Kemudian, Provinsi Sunda Kecil dimekarkan menjadi tiga provinsi yaitu Provinsi NTT, NTB, dan Bali.
5. Pada tahun 1960, Provinsi Sulawesi dipecah menjadi Provinsi Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan.
6. Pada tahun 1964, Provinsi Lampung dimekarkan dari Provinsi Sumatra Selatan. Provinsi Sulawesi Tengah dari Sulawesi Utara dan Provinsi Sulawesi Tenggara dari Provinsi Sulawesi Selatan.

#3. Perkembangan provinsi pada masa orde baru yaitu 1966-1998
Pada periode ini adanya tanda yaitu adanya pergantian kepemerintahan dari tangan Presiden Ir. Soekarno kepada Presiden Soeharto. Adapun beberapa pemekaran yang terjadi adalah sebagai berikut:
1. Pada tahun 1967, Provinsi Bengkulu dimekarkan dari Provinsi Sumatera Selatan.
2. Pada tahun 1969, Irian Barat secara resmi menjadi bagian Republik Indonesia yaitu dengan nama Provinsi Irian Jaya.
3. Pada tahun 1976, Provinsi Timor Timur terbentuk menjadi provinsi yang ke-27.

#3. Perkembangan provinsi pada masa reformasi yaitu tahun 1999 hingga sekarang
Pada tahun 1999, Timor Timur memisahkan diri dari Indonesia dan berada di bawah PBB hingga merdeka penuh pada tahun 2002, dan Indonesia kembali memiliki 26 provinsi. Sementara itu, pada era reformasi terdapat tuntutan pemekaran sejumlah provinsi di Indonesia. Pemekaran provinsi di Indonesia sejak tahun 1999 adalah sebagai berikut:

  • Maluku Utara dengan ibukota Sofifi-Ternate, dimekarkan dari Provinsi Maluku, menjadi provinsi Indonesia ke-27 pada tanggal 4 Oktober 1999
  • Banten dengan ibukota Serang, dimekarkan dari Provinsi Jawa Barat, menjadi provinsi Indonesia ke-28 pada tanggal 17 Oktober 2000
  • Kepulauan Bangka Belitung dengan ibukota Pangkal Pinang, menjadi provinsi Indonesia ke-29 pada tanggal 4 Desember 2000
  • Gorontalo dengan ibukota Kota Gorontalo, dimekarkan dari Provinsi Sulawesi Utara, menjadi provinsi Indonesia ke-30 pada tanggal 22 Desember 2000
  • Irian Jaya Barat dengan ibukota Manokwari, dimekarkan dari Provinsi Papua, menjadi provinsi Indonesia ke-31 pada tanggal 21 November 2001. Kini Irian Jaya Barat berganti nama menjadi Papua Barat.
  • Pada tanggal 11 November 2001 pula, Provinsi Papua dimekarkan pula provinsi baru Irian Jaya Tengah. Namun pemekaran ini akhirnya dibatalkan karena mendapat banyak tentangan.
  • Kepulauan Riau dengan ibukota Tanjung Pinang, dimekarkan dari Provinsi Riau, menjadi provinsi Indonesia ke-32 pada tanggal 25 Oktober 2002
  • Sulawesi Barat dengan ibukota Mamuju, dimekarkan dari Provinsi Sulawesi Selatan, menjadi provinsi Indonesia ke-33 pada tanggal 5 Oktober 2004
  • Kalimantan Utara dengan ibukota Tanjung Selor, dimekarkan dari Provinsi Kalimantan Timur, menjadi provinsi Indonesia ke-34 pada tanggal 25 Oktober 2012
Itulah kiranya informasi seputar “Perkembangan Wilayah di Indonesia dari Awal Kemerdekaan Hingga Sekarang” yang diperoleh dari berbagai sumber. Semoga Bermanfaat!

0 Komentar

Post a Comment